Sebagai Pahlawan: Menelusuri Sejarah Perjuangan Papua Yang Terabaikan

    Sebagai Pahlawan: Menelusuri Sejarah Perjuangan Papua Yang Terabaikan
    Menghargai dan menghormati perjuangan Papua-(Boasyogi)

    Post.web.id - Papua, sebuah provinsi di Indonesia yang kaya akan keindahan alam dan budaya yang unik. Namun, dibalik keindahan tersebut tersembunyi sebuah sejarah panjang tentang perjuangan yang terabaikan. Perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan Papua untuk melawan penjajahan dan memperjuangkan hak-hak mereka yang seringkali dilupakan dan diabaikan. Mari kita telusuri lebih dalam tentang perjuangan Papua dan mengapa mereka layak disebut sebagai pahlawan.

    Perjuangan Papua dimulai sejak abad ke-19, saat Belanda mulai menginvasi dan menjajah wilayah tersebut. Pada awalnya, Papua merupakan wilayah yang berdaulat dan bebas dari penjajahan. Namun, pada tahun 1828, Belanda mulai mengklaim kedaulatan atas wilayah ini dengan dalih melindungi misi keagamaan dan menyebarluaskan agama Kristen. Sejak saat itu, Papua mulai dikuasai oleh Belanda dan menjadi bagian dari Hindia Belanda.

    Selama penjajahan Belanda, banyak kebijakan kolonial yang merugikan rakyat Papua. Salah satu contohnya adalah sistem tanam paksa yang menyebabkan masyarakat setempat kekurangan pangan dan hidup dalam kemiskinan. Selain itu, adopsi sistem pendidikan Belanda yang menekankan asimilasi juga membuat masyarakat Papua kehilangan identitas dan budaya mereka sendiri.

    Pada tahun 1945, ketika Indonesia merdeka dari penjajahan Belanda, Papua masih tetap dikuasai oleh Belanda dan dianggap sebagai bagian dari Hindia Belanda. Namun, pada tahun 1961, seorang tokoh dari Papua, Frans Kaisiepo, memproklamasikan kemerdekaan Papua dan menyatakan wilayah tersebut sebagai Republik Papua Barat. Namun, aksi tersebut ditindak keras oleh pemerintah Belanda dan Frans Kaisiepo dideportasi ke Belanda.

    Tidak lama setelah itu, pada tahun 1963, pemerintah Indonesia mengambil alih wilayah Papua dengan dalih melindungi Papua dari ancaman komunis. Namun, sebenarnya alasan tersebut hanyalah kedok untuk ingin menguasai sumber daya alam yang melimpah di Papua. Para pemimpin Papua yang tidak setuju dengan penyerahan wilayah mereka kepada Indonesia pun dibuang atau ditangkap serta dibunuh.

    Sejak saat itu, masyarakat Papua mulai mengalami penindasan dan diskriminasi dari pemerintah Indonesia. Mereka tidak diperbolehkan untuk mempertahankan budaya dan bahasa mereka sendiri. Pendidikan dan lapangan pekerjaan juga sangat terbatas bagi orang Papua, sehingga mereka sulit untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan orang non-Papua.

    Perlawanan terhadap penjajahan Indonesia tidak pernah reda. Pada tahun 1971, Organisasi Papua Merdeka (OPM) didirikan dengan tujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua. Namun, gerakan ini dianggap sebagai gerakan separatis oleh pemerintah Indonesia dan seringkali ditindak dengan kekerasan dan penangkapan serta dibunuh. Banyak anggota OPM yang menjadi korban penyiksaan dan pembunuhan.

    Selama puluhan tahun, perjuangan Papua untuk memperjuangkan hak-hak bagi rakyat Papua tidak pernah surut meskipun mereka dihadapkan pada kekerasan dan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Para pahlawan Papua terus berjuang untuk mendapatkan keadilan dan kebebasan yang mereka layak.

    Selain perlawanan fisik, para pahlawan Papua juga berjuang melalui seni dan budaya mereka. Seniman Papua seperti Arnold Ap, klub Black Brothers, dan Eko Nugroho memperjuangkan hak-hak rakyat Papua melalui karya seni mereka yang menggambarkan realitas kehidupan di Papua yang seringkali diabaikan oleh pemerintah Indonesia. Karya seni ini juga menjadi alat untuk memperkenalkan kebudayaan Papua kepada dunia.

    Namun, sayangnya perjuangan para pahlawan Papua seringkali terabaikan dan dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, banyak orang Indonesia yang tidak menyadari bahwa Papua masih berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan dan mengalami penindasan oleh pemerintah Indonesia.

    Sebagai sesama bangsa Indonesia, kita tidak boleh mengabaikan perjuangan rakyat Papua. Sebagai bangsa yang merdeka, kita harusnya bersama-sama memperjuangkan hak-hak rakyat Papua yang telah lama tertindas. Kita juga harusnya menghargai budaya dan identitas Papua yang unik.

    Sejarah perjuangan Papua yang terabaikan ini juga menjadi tanggung jawab kita untuk mengubah persepsi dan sikap orang Indonesia terhadap Papua. Kita harusnya melihat Papua sebagai bagian penting dari Indonesia dan menghormati kebebasan rakyat Papua untuk mempertahankan budaya dan bahasanya sendiri.

    Kita juga harus belajar dari sejarah bahwa penjajahan dan penindasan tidak akan pernah membawa kebaikan bagi kedua belah pihak. Sebagai negara yang besar dan kuat, seharusnya Indonesia dapat menyelesaikan masalah Papua dengan dialog damai dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak.

    Dalam perjuangan rakyat Papua, para pahlawan Papua telah menunjukkan keberanian, keteguhan, dan semangat yang patut dicontoh. Pejuang Papua telah mengorbankan banyak hal demi meraih kemerdekaan dan keadilan bagi rakyat Papua. Oleh karena itu, tidak ada yang lebih pantas daripada menyebut mereka sebagai pahlawan.

    Mari kita bersama-sama menghargai dan menghormati perjuangan Papua sebagai pahlawan. Mari kita juga berjuang bersama mereka untuk mencapai kemerdekaan dan keadilan yang layak untuk seluruh rakyat Papua. Sebab, berjuang untuk kebenaran dan keadilan adalah tugas setiap manusia yang ingin hidup dalam perdamaian dan kebebasan.

    Artikel ini ditulis oleh seorang anak muda Papua yang sering tulis tentang Alam dan Manusia Papua, namun agar melalui tulisan tentu menjadi resensial untuk keadilan dan kebebasan bagi rakyat Papua. 

    Penulis : BOAS YOGI 

    pahlawan papua perjuangan papua
    Boas Yogi

    Boas Yogi

    Artikel Sebelumnya

    Tim Gabungan Satgas Yonif 527/BY Geledah...

    Artikel Berikutnya

    Pemeliharaan Keamanan Menjelang Natal dan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Kodim 1710/Mimika Gelar Donor Darah Dalam Rangka Peringatan HUT Kodam XVII/Cenderawasih Ke-61 Tahun 2024
    Satgas Medis Pam VVIP Jamin Kesehatan Peserta KTT World Water Forum Ke-10
    Presiden Jokowi Jamu Santap Malam Para Pemimpin dan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

    Tags